Services

Flutter
UI UX
Java
Python

Kelas Sakti

Rangkaian Kombinasional

Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi input yang ada. Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara logika dengan memakai sebuah fungsi boolean.




1.Encoder

Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner. Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang yang digunakan.

Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n





2. Dekoder

Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran.


3. multi plexer

Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.

4. demultiplexer

Rangkaian logika kombinasional Demultiplekser adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.

RANGKAIAN SEKUENISAL




       Salah satu rangkaian logika yang sangat bermanfaat yaitu rangkaian logikasekuensial yang di interkoneksikan untuk penyimpanan, pewaktu, perhitungan danpengurutan. Bentuk dasar dari rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian flip-flopyang dirangkai dari gerbang logika seperti NAND dan AND


        jadi, rangkaian Sekuensial
adalah rangkaian yang keadaan outputnya pada saat tertentuditentukan oleh keadaan input saat itu, dan tergantung pada keadaan input dan outputsebelumnya.



    Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil, dimana keluarannyaadalah suatu tegangan rendah (0) atau tinggi (1). Keluaran ini tetap rendah atau tinggiselama belum ada masukkan yang merubah keadaan tersebut. Rangkaian yangbersangkutan harus di-
drive (dikendalikan) oleh satu masukkan yang disebut pemicu (trigger).


Keadaan tersebut akan berubah kembali bila ada masukkan pemicu lagi.Ada tiga jenis multivibrator,yaitu : astabil, monostabil, dan bistabil. Pada bagian inihanya membahas
multivibrator bistabil (flip-flop).



Berdasarkan cara penyimpanannya flip-flop dapat digolongkan atas :

1. RS Flip-flop

2. JK Flip-flop

3. D Flip-flop

4. T Flip-flop




RS Flip-Flop


Salah satu jenis flip-flop adalah flip-flop RS. Flip-flop ini mempunyai duamasukan dan dua keluaran. RS flip-flop mempunyai 2 input yaitu, S=Set dan R=Reset.Mempunyai 2 output yaitu Q dan Q

Bertindak sebagai 1 bit memori dengan output Qsebagai nilai bit tersebut. S=1, R=1 tidak dibenarkan (tidak boleh diset serentak) karenaakan menghasilkan output yang tidak konsisten. Flip-flop RS dapat dibentuk darikombinasi dua gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR. Lihat gambar 31 dangambar 32.

Skematik RS Flip flop


Simulasi RS Flipflop



D- Flip-flop


Merupakan modifikasi dari RS flip-flop dengan tambahan gerbang pembalik pada masukan R sehingga masukan R merupakan komplemen dari masukan S. SaatD = 0 keadaan flip-flop reset (Q = 0) sedangkan bila D = 1 maka keadaan flip-flop set(Q = 1).

Skematik D Flip flop   



Simulasi RS Flip Flop




JK Flip-flop


Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satukeluarannya (y) berfungsi sebagai komplemen. Flip-flop JK dapat dibentuk darikombinasi empat gerbang NAND, flip-flop ini tidak memiliki keadaan terlarang sepertiyang terdapat pada flip-flop RS.\

Skematik Jk Flip flop   

 


Simulaksi JK  Flip Flop




T-Flip-flop


Merupakan modifikasi dari JK flip-flop, dengan menggabungkan kedua masukan J danK sehinga keluaran (y) akan berubah-ubah sesuai perubahan pada clocknya.

Skematik T Flip flop   



Simulaksi T Flip Flop



Daftar Pustaka : 

binus.ac.id







GERBANG LOGIKA ( LOGIC GATE )



Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.

Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.

Lalu ada tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.

Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
- HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
- TRUE (benar) dan FALSE (salah)
- ON (Hidup) dan OFF (Mati)
- 1 dan 0

AND (AND Gate)

NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.

OR (OR Gate)

Simbol operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.
NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.

NOT (NOT Gate)

NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.

NAND (NAND Gate)


NOR (NOR Gate)

NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
\

X-OR (X-OR Gate)

X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.


X-NOR (X-NOR Gate)

Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).


source : 
 Siregar F Helmi, Parinduri Ikhsan." PROTOYPE GERBANG LOGIKA (AND , OR , NOT, NAND OR ) PADA LABORATORIUM ELEKTRONIKA STMIK ROYAL KISARAN " Jurnal Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, Juli (2017).

Umam K Ahmad, Melati Puput, Lutfiah N, Safitri I, Susilasari, Antarnusa G." Pembuktial Tabel Kebenaran Gerbang Logika pada Praktikum Gerbang Logika " Jurnal Vol. 3, No 1, November (2020) : 355-361






















SISTEM BILANGAN DAM KONVERSI BILANGAN



Definisi Sistem Bilangan

Sistem Bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.

Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran



1. Bilangan Decimal



Dapat berbentuk integer desimal ( decimal integer atau pecahan desimal ).

2 x 103 = 2000

7 x 102 = 700

8 x 101 = 80

Position value (nilai posisi) merupakan penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya.






2789 = (2×1000) + (7 x 100) + (8 x 10) + (9 x 1)



2. Bilangan Biner

Komputer memproses data atau program dari memori komputer berupa sejumlah bilangan biner yang menyatakan keadaan hidup atau mati (on or off) dengan angka 1 dan 0. Sehingga semua yang akan diproses oleh komputer hanyalah angka 0 dan 1.
OPERASI TAMBAH BINER




Biner 1101101 + 1010110 = 11000011

Desimal 109 + 86 = 195



KONVERSI BINER KE DESIMAL

dengan mengalikan dua dengan pangkat n (suku ke-n).

N = an x 2 n + an-1 x 2 n-1 + …. + a1 x 2 1 + a0 x 2 0

contoh :

10110 = ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 1 x 22 ) + ( 1 x 21 ) + ( 0 x 20 ) = 22

16 + 0 + 4 + 2 + 0

notes biner : digit biner = satu bit.
4 digit biner = satu nibble.
8 digit biner = satu byte.
16 digit biner = satu word.
32 digit biner = satu double word.
128 digit biner = satu para.
256 byte (2048 bit) = satu page (halaman).







3. Bilangan Oktal
Konversi bilangan oktal ke desimal sama dengan konversi bilangan biner ke desimal, bedanya pake 8.
N = an x 8 n + an-1 x 8 n-1 + …. + a1 x 8 1 + a0 x 8 0








KONVERSI OKTAL KE DSIMAL




bilangan oktal ke desimal :

( 4 x 82 ) + ( 4 x 81 ) + ( 7 x 80 )

256 + 32 + 7 = 295



4. Bilangan Heksadesimal
N = an x 16 n + an-1 x 16 n-1 + …. + a1 x 16 1 + a0 x 16 0












KONVERSI DESIMAL KE HEKSADESIMAL




C256 bilangan desimalnya adalah :

( 12 x 163 ) + ( 2 x 162 ) + ( 5 x 161 ) + ( 6 x 160 )

49152 + 512 + 80 + 6 = 49750 Desimal









KONVERSI BILANGAN
1.DESIMAL
- biner


50/2 = 25 sisa bagi adalah 0
25/2 = 12 sisa bagi adalah 1
12/2 = 6 sisa bagi adalah 0
6/2 = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1


==> 110010




- oktal
70/8 = 8 sisa 6
8/8 = 1 sisa 0
1/8 = 0 sisa 1
==> 1068
- heksadesimal





5823110 = E37716



2. BINER


- desimal
1100102 = (1 x 25) + (1 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
1100102 = 32 + 16 + 0 + 0 + 2 + 0
1100102 = 5010
==> 50


-oktal
11101112 = 001 110 111
1 + 6 + 7 = 167



-heksa


111101002 = 11112 01002
= 152 42
= F 4


3. OKTAL
- desimal
2458 = (2 x 82) + (4 x 81) + (5 x 80)
2458 = (2 x 64) + (4 x 8) + (5 x 1)
2458 = 128 + 32 + 5
2458 = 16510
==> 16510




-biner
3578
3 = 011
5 = 101
7 = 111
==> 011101111


-heksadesimal
3578


3 = 011
5 = 101
7 = 111
==> 011101111
E + F = EF


4. HEKSADESIMAL


-biner



FF15916 = 1111 1111 0001 0101 1001
F F 1 5 9


-oktsl
4 (Heksa) = 100 (Biner) = 1 (Oktal)
B (Heksa) = 11 (Desimal) = 1011 (Biner) = 001dan 011 = 1 (Oktal) dan 3 (Oktal)
==> 113


-desimal
31 :


3 x 161 = 3 x 16 = 48

1 x 160 = 1 x 1 = 1

==> 48 + 1 = 49
-


source :
- eprints.undip.ac.id

- repository.unikom.ac.id

- khairina.blog.uma.ac.id

Level Register

 

“Logic will get you from A to Z; Imagination will get you everywhere” (Albert Einsten)

 

Register adalah komponen dalam computer yang dibuat dari flip flop dan gerbang

 

Register berdasarkan data yang dikelompokkan :

ü  Register data (simpan bilangan interger)
ü  Register alamat ( impan alamat yang digunakan untuk mengakses memori)
ü  Register tujuan umum (simpan data ataupun alamat)
ü  Register floating point (simpan bilangan floating point)
ü  Register Konstanta ( simpan nilai yang hanya dapat dibaca)
ü  Register vector ( simpan data untuk melakukan pemrosesan vector)
ü  Register tujuan khusus (simpan kondisi program termasuk didalamnya pencacah program stack point dan register status )
ü  Register yang berhubungan dengan pengaksesam memori sperti regidter penahan, data dan alamat.

 

Rangkaian komponen register

1. Rangkaian kombinational

è setiap outputnya hanya merupakan fungsi input pada suatu saat tertentu saja.

Terdiri dari :

  • Gerbang Word (operasi Boolean)
  • Multiplexer (perutean data)
  • Dekoder dan Enkoder (pemeriksaan kode dan konversi)
  • Array yang dapat diprogram (fungsi umum)
  • Element Aritmatika (operasi numerik)

2. Rangkaian Sequential

è setiap outputnya tidak hanya tergantung pada input waktu itu saja, tetapi juga pada keadaan input sebelumnya.

Terdiri dari :

  • Paralel Register ( Penyimpanan informasi)
  • Shift Register ( penyimpanan informasi, konversi serial parallel)
  • Counter (control/penghasil sinyal waktu)


Multiplexer

ð   Rangkaian yang memilih satu dari beberapa jalur masukan menjadi satu jalur pengeluaran, jalur     sumber yang diteruskan ke jalur keluarandikendalikan oleh SELECT

ð  




Demultiplexer

ð    Rangkaian ini kebalikan dengan multiplexer, operasi ini akan mengambil sebuah input dan               menyebarkannya ke beberapa output.

ð  Ã°  




 

Decoder

ð    Chip dekoder dikendalikan oleh chip enable (EN). Pada saat nilai EN rendah, maka dekoder                 tidak berfungsi, apa pun kombinasi masukkannya.

Table kebenaran diagram logika decoder 1/8



Simbol decoder :



Rangkaian decoder :




Encoder 

ð    digunakan untuk membuat alamat atau nama dari aktif input line, oleh karena itu ini merupakan kebalikan decoder. Biasanya encoder mempunyai 2k input line dan k output jalur alamat.

Symbol encoder :





Register data

kumpulan elemen-elemen memori yang bekerja bersama-sama sebagai satu unit yang fungsinya sebagai penyimpan data.

Symbol register data n bit:





Register Geser

Register yang dapat melakukan penggeseran ke kiri atau k kanan. Untuk melakukan penggeseran harus mempunyai m buah flip-flop master[1]slave yang masing-masingnya dihubungkan dengan tetangga sebelah kiri kanannya.



Symbol register geser n bit :



Fungsi :

Menyimpan data serial, konversi data serial ke parallel atau paralele ke serial, dan melakukan operasi aritmetik.

 


Register geser universal



Counter

ð  sebuah mesin sekuensial yang dirancang untuk melakukan pencacahan. Pencacah sederhana diperoleh dengan sedikit melakukan modifikasi dari register geser.

 

 



Contact Us

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Rangkaian Kombinasional

Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi input yang ada. Rangkaian kom...